Yth Pak Jokowi dan Ahok,
Seringkali kami temukan preman dalam bis kopaja (dari Kampung Melayu), ataupun bis dengan trayek menuju/dari Kampung Melayu dengan ciri-ciri :
1. Mengaku baru saja keluar dari penjara
2. Berteriak keras tidak ingin berbuat jahat lagi, sehingga meminta uang Rp. 1000-2000,00 kepada penumpang
3. Meminta uang dari kursi-kursi dengan menatap lama ke masing-masing penumpang, sehingga secara tidak langsung memaksa kami memberikan uang
Bagi kami, berbagi dengan orang yang kekurangan adalah suatu keikhlasan, namun bila caranya seperti dipalak, diminta harus memberi, meskipun Rp. 1000-2000,00.. ini menimbulkan perasaan tidak aman/ tidak nyaman bagi kami para penumpang. Sudah bis kopaja tidak terawat, kursi jok sobek, supir angkot yang ugal-ugalan, sering memberhentikan kami di jalur busway, sering marah kalau kami turun lebih dari 5 detik.. wajarkah kami meminta kenyamanan angkutan umum di kota Jakarta ini?
Tolong pak, ditertibkan saja.
Kemudian untuk Organda dan pemilik izin trayek bis kopaja,
Kenapa anda tidak pernah memperhatikan ulah supir? mereka sering berkendara ugal-ugalan, membahayakan kami sebagai penumpang, kapan anda akan menertibkan supir-supir anda? saya paham tingkat pendidikan mereka rendah, namun bisakan diberikan arahan supaya bersikap lebih baik dan ramah?
Apa fungsi Organda? hanya mengatur ongkos pulang-pergi waktu lebaran sajakah? atau anda perduli dengan kota Jakarta? saya yakin anda orang berpendidikan yang punya kepedulian, jadi tolong perhatikan kami penumpang bis kopaja ataupun kendaraan angkutan umum lainnya.
Yth pak Jokowi dan Ahok,
Tolong bergerak lebih cepat lagi, dan sosialisasikan perbaikan mental supir dan kenek di kota Jakarta, beserta koordinasikan dengan pihak Kepolisian mengenai preman-preman dalam bis kota ini.